Makalah Mengenai Ilmu Budaya dasar | Tugas IBD 4
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ilmu Budaya Dasar (IBD) sebagai mata kuliah dasar umum (MKDU) diberikan
kepada mahasiswa-mahasiswa di seluruh perguruan tinggi negeri atau swasta, bertujuan
untuk mengembangkan daya tangkap, persepsi, penalaran dan apresiasi terhadap
lingkungan budaya.
Hal ini penting disebabkan oleh dua hal:
1. Tema-tema ilmu budaya dasar merupakan tema-tema inti permasalahan dasar
manusia yang dialami dan dihadapi seperti tema-tema yang telah disusun oleh
Konsorium Antar-Bidang Depdikbud yang meliputi cinta kasih, keindahan,
penderitaan, keadilan, pandangan hidup, tanggung jawab dan keadilan,
kegelisahan, dan harapan.
2. Pada zaman sekarang terdapat kecendrungan bahwa ilmu atau ilmuan yang
mengabaikan masalah sikap dan perilaku moralnya sendiri terhadap sesama
manusia. Yang ada dalam pikiran ilmuan adalah menguak tabir aspek ontologis
dan epistemologis demi mencapai kelezatan hidup materialnya saja. Ilmuwan
dalam menerapkan ilmunya ( segi aksiologisnya ) sering mengabaikan unsur
manusiawinya, kurang berbudaya, dan tidak “halus”. Padahal, pembangunan
nasional itu pada hakikatnya adalah pembangunan manusia.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa latar belakang Ilmu Budaya Dasar diberikan di perguruan tinggi?
2. Apa pengertian dari Ilmu Budaya Dasar?
3. Apa perbedaan Ilmu Budaya Dasar dengan ilmu-ilmu sosial yang lain?
4. Apa tujuan mata kuliah Ilmu Budaya Dasar?
5. Apa saja ruang lingkup Ilmu Budaya Dasar?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui latar belakang Ilmu Budaya Dasar yang diberikan di
perguruan tinggi
2. Untuk mengetahui pengertian dari Ilmu Budaya Dasar
3. Untuk mengetahui perbedaan Imu Budaya Dasar dengan ilmu-ilmu sosial yang
lain
4. Untuk mengetahui tujuan mata kuliah Ilmu Budaya Dasar
5. Untuk mengetahui apa saja ruang lingkup Ilmu Budaya Dasar
BAB II
PEMBAHASAN
A. Latar Belakang Ilmu Budaya Dasar diberikan di Perguruan Tinggi
Latar belakang ilmu budaya dasar bermula dari kritik yang diberikan oleh sejumlah
cendikiawan mengenai sistem pendidikan kita yang dinilai sebagai warisan sistem
pendidikan pemerintahan Belanda pada masa penjajahan. Sistem pendidikan tersebut
merupakan kelanjutan dari politik balas budi yang diajukan oleh Conrad Theodore Van
Deventer. Adapun tujuannya adalah menghasilkan tenaga terampil dalam bidang
administrasi, perdagangan, teknik,dan keahlian lain demi kelancaran usaha mereka
dalam mengeksploitasi kekayaan negara kita.
Sampai sekarang, sistem pendidikan yang terkotak-kotak telah menghasilkan
banyak tenaga ahli yang berpengalaman dalam disiplin ilmu tertentu. Padahal
pendidikan itu seharusnya lebih ditujukan untuk menciptakan kaum cendikiawan
daripada mencetak tenaga yang terampil. Para lulusan perguruan tinggi diharapkan
dapat berperan sebagai sumber utama bagi pembangunan negara secara menyeluruh.
Dari mereka diharapkan adanya sumbangan ide bagi pemecahan masalah sosial
masyarakat yang sangat kompleks dan berkaitan satu dan lain, dan juga dalam masalah
budaya. Sehingga perguruan tinggi Indonesia mampu menghasilkan sarjana yang tidak
asing dengan kehidupan masyarakat serta gejolak perkembangan dan kebutuhannya, dan
juga mengenali dimensi lain di luar disiplin ilmunya. Sebagai ikhtisar untuk tujuan itu,
Ilmu Budaya Dasar diberikan sebagai pelengkap pembentukan sarjana, yang mampu
memecahkan permasalahan yang timbul dalam lingkungan masyarakat. 1
Latar belakang diberikannya IBD selain melihat konteks budaya Indonesia, juga
sesuai dengan program pendidikan di Perguruan Tinggi dalam rangka menyempurnakan
pembentukan sarjana. Perguruan tinggi diharapkan dapat menghasilkan sarjana-sarjana
yang mempunyai seperangkat pengetahuan yang terdiri atas :
1 Mawardi, Ilmu Budaya Dasar. (Pustaka Setia :Bandung, 2007) hal 136
Kemampuan akademis yang merupakan kemampuan untuk berkomunikasi
secara ilmiah, baik lisan maupun tulisan, menguasai peralatan analisis, maupun
berfikir logis, kritis, sistematis, dan analitis, memiliki kemampuan konsepsional
untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang dihadapi, serta mampu
menawarkan alternatif pemecahannya.
Kemampuan profesional yang merupakan kemampuan dalam bidang profesi
tenaga ahli yang bersangkutan. Dengan kemampuan ini, para tenaga ahli
diharapkan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang tinggi dalam bidang
profesinya.
Kemampuan personal yang merupakan kemampuan kepribadian. Dengan
kemampuan ini para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan sehingga
mampu menunjukkan sikap, tingkah laku dan tindakan yang mencerminkan
kepribadian Indonesia, memahami dan mengenal nilai-nilai keagamaan,
kemasyarakatan dan kenegaraan, serta memiliki pandangan yang luas dan peka
terhadap berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarkat Indonesia.
Adapun latar belakang diberikannya mata kuliah IBD dalam konteks budaya,
Negara dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan permasalahannya sebgai berikut :
Kenyataan bahwa bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa dengan
segala keanekaragaman budaya yang tercermin dalam berbagai aspek
kebudayaannya, yang biasanya tidak lepas dari ikatan-ikatan primordial,
kesukuan dan kedaerahan.
Pembangunan telah membawa perubahan dalam masyarakat yang menimbulkan
pergeseran sistem nilai budaya dan sikap yang mengubah anggota masyarakat
terhadap nilai-nilai budaya. Pembangunan telah menimbulkan mobilitas sosial,
yang diikuti oleh hubungan interaksi yang bergeser dalam kelompok
masyarakat. Sementara ini, terjadi juga penyesuaian dalam hubungan antar
anggota masyarakat. Dengan demikian, dapat dipahamai bila penggeseran nilai
itu membawa akibat jauh dalam kehidupan berbangsa.
Kemajuan dalam bidang teknologi komunikasi massa dan transportasi,
membawa pengaruh terhadap intensitas kontak budaya antarsuku maupun
dengan kebudayaan dari luar. Terjadinya kontak budaya dengan kebudayaan
asing bukan hanya menyebabkan intensitasnya menjadi lebih besar, tetapi juga
penyebarannya berlangsung dengan cepat dan luas jangkauannya. Terjadilah
perubahan orientasi budaya yang kadang-kadang menimbulkan dampak terhadap
tata nilai masyarakat, yang sedang menumbuhkan identitasnya sendiri sebagai
bangsa.
B. Pengertian Ilmu Budaya Dasar
“Ilmu Budaya Dasar” adalah suatu pengetahuan yang menelaah berbagai masalah
kemanusiaan dan budaya, dengan menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari
dan telah dikembangkan oleh berbagai bidang pengetahuan keahlian yang tergolong
dalam Pengetahuan Budaya. 2
Definisi tentang pengetahuan budaya : “Pengetahuan Budaya (the humanities)
adalah pengetahuan yang mencakup keahlian (disiplin) seni dan filsafat. Keahlian ini
dapat dibagi lagi dalam keahlian-keahlian lain, seperti seni sastra, seni tari, seni musik,
seni rupa dan lain-lain. Dengan demikian disini jelas dapat dibandingkan antara
pengertian The Humanities (Ilmu Budaya Dasar) dengan Culture (Kebudayaan). The
Humanities atau Humaniora itu menurut L.Wilardjo adalah : sikap dan perilaku masal
moral manusia terhadap sesamanya. Jadi Humaniora ini dilihat dari definisi L.Wilarjo
sebagai seperangkat sikap dan perilaku manusia.
Sedangkan kebudayaan = cultuur (bahasa Belanda) = culture (bahasa Inggris) =
tsaqafah (bahasa Arab), berasal dari perkataan Latin: “Colere” yang artinya mengolah,
mengerjakan, menyuburkan dan mengembangkan, terutama mengolah tanah atau
bertani. Dari segi arti ini berkembanglah arti culture sebagai “segala daya dan aktivitas
manusia untuk mengolah dan mengubah alam”. Ditinjau dari bahasa Indonesia,
kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta “buddhayah” yaitu bentuk jamak dari
buddhi yang berarti budi atau akal.
Pendapat lain mengatakan bahwa kata budaya adalah sebagai suatu perkembangan
dari kata majemuk budidaya, yang berarti daya dan budi. Karena itu mereka
membedakan antara budaya dan kebudayaan. Budaya adalah daya dari budi yang berupa
cipta, karsa dan rasa; dan kebudayaan adalah hasil dari cipta, karsa dan rasa tersebut.
2 Tri Prasetyo Joko. Ilmu Budaya Dasar (Rineka Cipta :Jakarta.1991) hal1
Menurut Dawson dalam bukunya “Age Of The Gods”, kebudayaan adalah cara hidup
bersama (Culture is a common way of life). Sedangkan menurut E.B Taylor dalam
bukunya : “Primitive Culture” kebudayaan adalah suatu satu kesatuan atau jalinan
kompleks, yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, susila, hokum, adat-
istiadat dan kesanggupan-kesanggupan lain yang diperoleh seseorang sebagai anggota
masyarakat. Dan Dr.Moh.Hatta mengatakan kebudayaan adalah ciptaan hidup dari suatu
bangsa.
Sepintas definisi-definisi tersebut kelihatan berbeda-beda, namun sebenarnya
prinsipnya sama, yaitu sama-sama mengakui adanya ciptaan manusia. Dapat kita tarik
kesimpulan bahwa : Kebudayaan adalah hasil buah budi manusia untuk mencapai
kesempurnaan hidup. Dan budaya adalah daya dari budi yang berupa cipta, karsa dan
rasa
C. Perbedaan Ilmu Budaya Dasar dengan Ilmu-ilmu Sosial Lain
Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (IBSD) adalah cabang ilmu pengetahuan yang
merupakan integrasi dari dua ilmu lainnya, yaitu ilmu sosial yang juga merupakan
sosiologi (sosio:sosial, logos: ilmu) dan ilmu budaya yang merupakan salah satu cabang
dari ilmu sosial. Pengertian lebih lanjut tentang ilmu sosial adalah cabang ilmu
pengetahuan yang menggunakan berbagai disiplin ilmu untuk menanggapi masalah-
masalah sosial, sedangkan ilmu budaya adalah ilmu yang termasuk dalam pengetahuan
budaya, mengkaji masalah kemanusiaan dan budaya.
Secara umum dapat dikatakan ilmu sosial dan budaya dasar merupakan pengetahuan
yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang
konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah sosial manusia
dan kebudayaan. Istilah IBSD dikembangkan pertama kali di Indonesia sebagai
pengganti istilah basic humanities yang berasal dari istilah bahasa inggris “The
Humanities”. Adapun istilah humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin humnus
yang artinya manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari the humanities
diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih
halus. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-
nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar manusia menjadi
humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak
meninggalkan tanggung jawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri.
1. Ilmu-ilmu Alamiah ( Natural Science)
Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat
dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode ilmiah, caranya ialah
dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan-keteratuan itu, lalu
dibuat analisi untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis itu kemudian
digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi. Hasil penelitiannya 100% benar
dan 100% salah. Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu alamiah antara lain ialah
astronomi, fisika, kimia, biologi, kedokteran, mekanika.
2. Ilmu-ilmu Sosial (Social Science)
Ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat
dalam hubungan antar manusia. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode ilmiah
sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tetapi hasil penelitiannya tidak mungkin
100% benar, hanya mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan
antar manusia itu tidak dapat berubah dari saat ke saat. Yang termasuk kelompok ilmu-
ilmu sosial antara lain ilmu ekonomi, sosiologi, politik, demografi, psikologi,
antropologi sosial, sosiologi hukum, dsb.
3. Pengetahuan budaya ( The Humanities )
Pengetahuan budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-
kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode
pengungkapan peristiwa-peristiwa dan pernyataan-pernyataan yang bersifat unik,
kemudian diberi arti. Peristiwa-peristiwa dan pernyataan-pernyataan itu pada umumnya
terdapat dalam tulisan-tulisan. Metode ini tidak ada sangkut pautnya dengan metode
ilmiah, hanya mungkin ada pengaruh dari metode ilmiah.
Pengetahuan budaya (the humanities) dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup
keahlian (disiplin) seni dan filsafat. Keahlian inipun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam
berbagai bidang keahlian lain, seperti seni tari, seni rupa, seni musik, dll. Sedang Ilmu
Budaya Dasar ( basic humanities) adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan
pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan
untuk mengkai masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan perkataan lain Ilmu
Budaya Dasar menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang
pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran dan kepekaan dalam
mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Ilmu budaya dasar berbeda dengan pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar dalam
bahasa Inggris disebut dengan Basic Humanities. Pengetahuan budaya dalam bahasa
inggris disebut dengan istilah the humanities. Pengetahuan budaya mengkaji masalah
nilai-nilai manusia sebagai makhluk berbudaya (homo humans), sedangkan Ilmu
budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan
pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-
masalah manusia dan budaya.
4. Tujuan Ilmu Sosial Dasar
Sebagai salah satu dari Mata Kuliah Dasar Umum, Ilmu Sosial Dasar mempunyai
tujuan pembinaan mahasiswa agar:
a. Memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan masalah-
masalah sosial yang ada dalam masyarakat.
b. Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam
usaha-usaha menanggulanginya.
c. Menyadari bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu
bersifat kompleks dan hanya dapat mendekatinya, mempelajarinya secara kritis-
interdisipliner.
d. Memahami jalan pikiran para ahli dari bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat
berkomunikasi dengan mereka dalam rangka penanggulangan masalah sosial
yang timbul dalam masyarakat.
D. Tujuan Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar
Berdasarkan hakikat keilmuan, maka tujaun ilmu sosial budaya dasar sebagai bagian
dari berkehidupan bermasyarakat adalah :
a. Mengembangkan kesadaran mahasiswa menguasai pengetahuan tentang
keanekaragaman, kesetaraan, dan kemartabatan manusia sebagai individu
dan makhluk sosial dalam kehidupan bermasyarakat.
b. Menumbuhkan sikap kritis, peka, dan arif dalam memahami keragaman,
kesederajatan, dan kemartabatan manusia dengan landasan nilai estetika,
etika, dan moral dalam kehidupan bermasyarakat.
c. Memberikan landasan pengetahuan dan wawasan yang luas serta
keyakinan kepada mahasiswa sebagai bekal bagi hidup bermasyarakat,
selaku individu dan makhluk sosial yang beradab dalam memperaktekkan
pengetahuan akademik, dan keahliannya serta mampu memberikan
problem solving sosial budaya secara bijaksana.
Ilmu sosial budaya dasar selalu membantu perkembangan wawasan pemikiran yang
lebih luas dan ciri-ciri kepribadian yang diharapkan dari setiap anggota golongan pelajar
Indonesia khususnya berkenan dengan sikap dan tingkah laku serta pola pikir manusia
dalam menghadapi manusia lain termasuk pula sikap dan tingkah laku serta pola pikir
manusia terhadap manusia yang bersangkutan. Berpangkal dari tujuan pembelajaran
mata kuliah ilmu sosial budaya dasar.
E. Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar
Bertitik tolak dari kerangka tujuan yang telah dikemukakan di atas, ada dua masalah
yang bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian
mata kuliah Ilmu Budaya Dasar. Kedua masalah tersebut ialah :
Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah
kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan
budaya (The Humanities), baik dari segi masing-masing keahlian (disiplin) di
dalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antara bidang) berbagai
disiplin dalam pengetahuan budaya.
Hakikat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam
perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing zaman dan tempat. Dalam
melihat dan menghadapi lingkungan alam, social dan budaya, manusia tidak
hanya mewujudkan kesamaan-kesamaan, akan tetapi ketidak seragaman yang
diungkapkan secara tidak seragam, sebagaimana yang terlihat ekspresinya dalam
berbagai bentuk dan corak ungkapan, pikiran dan persamaan, tingkah laku, dan
kelakuan mereka.
Menilik masalah pokok yang biasa dikaji dalam mata kuliah Ilmu Budaya Dasar
tersebut di atas, Nampak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral dalam
pengkajian. Manusia tidak saja sebagai subjek akan tetapi sekaligus objek pengkajian.
Bagaimana hubungan manusia dengan alam sesama manusia, dirinya sendiri, nilai-nilai
manusia dan bagaimana pula hubungan manusia dengan Tuhan menjadi sentral dalam
Ilmu Budaya Dasar.
Tim IBD dari Konsorsium sudah berusaha mengadakan pembagian masalah-
masalah tersebut secara fleksibel. Pada tahun 1972 misalnya, masalah-masalah tersebut
dibagi menjadi 10 tema atau 10 topik :
1. Manusia dan pandangan hidup
2. Manusia dan asuhan
3. Manusia dan tanggung jawab
4. Manusia dan cinta kasih
5. Manusia dan kegelisahan
6. Manusia dan derita (penderitaan)
7. Manusia dan harapan
8. Manusia dan ketulusan
9. Manusia dan pengabdian
10. Manusia dan keadilan
Pada tahun 1973 Tim IBD membagi masalah-masalah tersebut menjadi 15 tema atau
topic, yang disusun sesuai dengan “lingkungan hidup manusia”.
1. Kelahiran
2. Kebahagiaan dan humor
3. Cinta kasih dan keterbukaan
4. Kedirian manusia dan perkelaminan
5. Pengeluaran, pemanfaatan, dan penaklukan alam
6. Keindahan dan khayalan
7. Kekuatan dan kehormatan
8. Kedakuan, pemberontakan, dan perbudakan
9. Penderitaan
10. Keadilan dan hak
11. Kebebasan
12. Kebijakan dan pandangan hidup
13. Kerinduan Ilahi
14. Iman dan kesucian
15. Kematian
Kemudian pada tahun 1978, Tim IBD menyusun kembali masalah-masalah tersebut
menjadi 7 topik yaitu :
1. Keadilan
2. Tanggung jawab
3. Cinta kasih
4. Pengabdian
5. Harapan
6. Kegelisahan
7. Penderitaan
Dan pada tahun 1980 Tim IBD merumuskan menjadi 8 topik :
1. Pandangan hidup
2. Keindahan
3. Cinta kasih
4. Tanggung jawab dan pengabdian
5. Keadilan
6. Kegelisahan
7. Penderitaan
8. Harapan
Akhirnya pada tahun 1982 Konsorsium menurunkan rumusan terbaru sebagai
berikut: Mata kuliah Ilmu Budaya Dasar adalah usaha yang diharapkan dapat
memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah budaya.
Kedua masalah pokok tersebut di atas, sudah barang tentu masih memerlukan
penjabaran lebih lanjut untuk bisa dioperasionalkan. Rumusan masalah-masalah yang
akan dikaji dalam Ilmu Budaya Dasar diformulasikan ke dalam satu tema, yaitu
menusia sebagai makhluk Budaya. Tema ini akan dikembangkan lebih lanjut ke dalam
delapan pokok bahasan, dan sub pokok bahasan, yaitu :
1. Manusia dan cinta kasih
- Cinta antara pria dan wanita
- Kekeluargaan
- Persaudaraan
2. Manusia dan keindahan
- Kontemplasi
- Ekstasi
3. Manusia dan penderitaan
- Nasib buruk
- Penyesalan
- Kehilangan yang dicintai
4. Manusia dan keadilan
- Rasa keadilan
- Perlakuan yang adil
5. Manusia dan pandangan hidup
- Cita-cita
- Kebajikan
6. Manusia dan tanggung jawab serta pengabdian
- Kesadaran
- Kewajiban
- Pengorbanan
7. Manusia dan kegelisahan
- Keterasingan
- Kesepian
- Ketidakpastian
8. Manusia dan harapan
- Kepercayaan diri
- Gairah mengatasi kesulitan
Dari pengembangan masalah-masalah tersebut di atas nampak sekali bahwa
orientasi dalam Ilmu Budaya Dasar memang tidak terlepas dari masalah-masalah
manusia dan kebudayannya.
Kedelapan pokok bahasan (beserta sub pokok bahasan) tersebut di atas pada
dasarnya termasuk dalam karya-karya yang tercakup dalam pengetahuan budaya (the
humanities).
Dan sebagaimana dikemukakan, untuk mendekati masalah yang akan dikaji
dengan Ilmu Budaya Dasar, bisa digunakan cabang-cabang pengetahuan budaya, baik
secara sendiri-sendiri maupun gabungan antara berbagai bidang. Perwujudan mengenai
cinta kasih, misalnya terdapat dalam karya-karya sastra, tarian, musik, filsafat, lukisan,
patung dan lain sebagainya yang semuanya merupakan benda-benda budaya. Untuk itu
pokok bahasan mengenai manusia dan cinta kasih dapat didekati dengan menggunakan
karya-karya tersebut.
Dengan penyusunan tema-tema semacam itu, dimaksudkan agar mahasiswa
lebih mudah mengidentifikasikan dengan masalah yang dibahas dan untuk
menunjukkan bahwa hal-hal yang didiskusikan sesuai dengan pengalaman hidup
manusia.
Di samping itu agar mahasiswa juga dapat memperhatikan norma-norma yang
membantu pendidikan. Walaupun penyusunan semacam itu diharapkan untuk
mendekatkan dengan pengalaman mahasiswa, masih terbuka kemungkinan untuk
menyesuaikan dengan kondisi tempat belajar daerah setempat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ilmu Budaya Dasar adalah suatu pengetahuan yang menelaah berbagai masalah
kemanusiaan dan budaya, dengan menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari
dan telah dikembangkan oleh berbagai bidang pengetahuan keahlian yang tergolong
dalam Pengetahuan Budaya.
Kebudayaan adalah hasil buah budi manusia untuk mencapai kesempurnaan hidup.
Dan budaya adalah daya dari budi yang berupa cipta, karsa dan rasa.
Latar belakang ilmu budaya dasar bermula dari kritik yang diberikan oleh sejumlah
cendikiawan mengenai sistem pendidikan kita yang dinilai sebagai warisan sistem
pendidikan pemerintahan Belanda pada masa penjajahan dengan tujuan menghasilkan
tenaga terampil dalam bidang administrasi, perdagangan, teknik,dan keahlian lain demi
kelancaran usaha mereka dalam mengeksploitasi kekayaan negara kita. Padahal
pendidikan itu seharusnya lebih ditujukan untuk menciptakan kaum cendikiawan
daripada mencetak tenaga yang terampil. Para lulusan perguruan tinggi diharapkan
dapat berperan sebagai sumber utama bagi pembangunan negara secara menyeluruh.
Dari mereka diharapkan adanya sumbangan ide bagi pemecahan masalah sosial
masyarakat yang sangat kompleks dan berkaitan satu dan lain, dan juga dalam masalah
budaya.
Ruang lingkup Ilmu Budaya Dasar terdiri dari:
1. Manusia dan cinta kasih
2. Manusia dan keindahan
3. Manusia dan penderitaan
4. Manusia dan keadilan
5. Manusia dan tanggung jawab serta pengabdian
6. Manusia dan kegelisahan
7. Manusia dan harapan
DAFTAR PUSTAKA
Veeger. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta : PT Prehallindo, 2001
Tri Prasetya, Joko. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: PT RINEKA CIPTA, 1991
Sulaeman, Munandar. Ilmu Budaya Dasar. Bandung : PT REFIKA ADITAMA, 1998
Mawardi, IAD-ISD- IBD. Bandung: PT PUSTAKA SETIA, 2007
Tim Penyusun MKD IAIN Sunan Ampel Surabaya. IAD-ISD- IBD. Surabaya : IAIN
Sunan Ampel Pers, 2011
Veeger, K.J. Realitas Sosial. Jakarta : PT Gramedia, 1985
https://www.academia.edu/12284929/Latar_Belakang_Ruang_lingkup_ilmu_budaya_D
asar
http://nabilashadrina.blogspot.co.id/2015/03/perbedaan-ilmu- budaya-dasar- dengan-
ilmu.html
Komentar
Posting Komentar